Senin, 30 September 2019

Dasar Sistem Informasi Data Spatial

Dasar - Dasar Sistem Informasi Data Spatial

Sebelum belajar GIS, ada beberapa hal dasar yang sebelumnya harus dipelajari terlebih dahulu

1. Komponen GIS
    - Spatial dan Non Spatial
    - Proyeksi Peta

2. Pengambilan Data
    - Pengindraan Jauh

pada kali ini akan dijelaskan tentang apa itu Data spatial dan lain lainnya

A. Data Spatial

Data Spatial adalah data yang memiliki Refrensi ruang kebumian, dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Pada sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan  dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah coninental, nasional, regional maupun lokal.

Pemanfaatan Data Spasial semakin meningkan setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Format data Spasial dapat berupa Vektor dan Raster.

B. Data Non - Psatial
adalah data yang berbentuk tabel, dimana tabel tersebut berisi informasi - informasi yang dimiliki oleh objek dalam data spatial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spatial yang ada

C. Proyeksi Peta
Proyeksi adalah cara penggambaran garis - garis meridian dan paralel dari globe kedalam bidang datar.

Penggambaran peta melalui proyeksi
Proyeksi Peta

Didalam melakukan proyeksi peta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas debenarnya dipermukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
  2. Peta harus Equidistan, yaitu peta harus mempunyai jarak - jarak yang sama dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
  3. Peta harus konform, yaitu bentuk - bentuk atau sudut - sudut peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya dipermukaan bumi.
A. Jenis - Jenis Proyeksi Peta.
terdapat beberapa jenis - jenis proyeksi yang digunakan untuk menggambar sebuah peta. yaitu Proyeksi azimutal, kerucut dan Silinder.

1. Proyeksi Azimutal
    Proyeksi zenital ini bidang proyeksinya berupa bidang Datar. Proyeksi zenital ini sesuai digunakan untuk memetakan daerah kutub, namun akan mengalami penyimpangan yang besar jika digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada disekitar khatulistiwa.
Penggambaran peta melalui proyeksi azimutal
Proyeksi Zenital

2. Proyeksi kerucut
    Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya berupa kerucut. Proyeksi ini seuai digunakan untuk menggambarkan yang berada pada lintang tengh seperti pada negara - negara eropa.
Penggambaran peta melalui proyeksi kerucut
Proyeksi kerucut
3. Proyeksi Silinder
    Proyeksi Silinder ini dibidang proyeksinya berupa silinder. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memeetakan daerah Khatulistiwa, dan tidak sesuai digunakan untuk memetakan daerah yang berada di sekitar kutub.
Penggambaran peta melalui proyeksi silinder
Proyeksi silinder
D. Geoprocessing
Adalah salah satu proses pengolahan data spatial, Geoprocessing diberlakukan terhadap satu data spasial dengan dasar batasan pada data spasial lainnya. Peorses ini menghasilkan satu data spasial baru yang merupakan hasil proses geoprocessing tersebut.

Daftar Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Data_spasial
2. https://sainsmini.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-jenis-jenis-proyeksi-peta.html
3. http://sippwk2013.blogspot.com/2016/07/pada-prinsipnya-terdapat-dua-jenis-data.html
4. http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/7._EDI_GIS_Geprocessing_.pdf

Kamis, 05 September 2019

Pengenalan tentang Sistem Informasi Data Spatial (SIDS)


SIDS atau kepanjangan adalah Sistem Informasi Data Spatial
Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah continental, nasional, regional maupun lokal. 

Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Format data spasial dapat berupa vector (polygon, line, points) maupun raster.
Salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain: 

1. Analog (Peta Analog)


Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi. 

2. Data Penginderaan Jauh


Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita 8 memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster. 

3. Data Hasil Pengukuran Lapangan.


Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan dan lain-lain. 

4. Data GPS (Global Possisioning System)


Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

Pengertian Data Spatial

Data spasial SIG mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut. Data spasial sistem informasi geografis yang berisi informasi lokasi (informasi spasial) contohnya adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos. Sedangkan Informasi Atribut (deskriptif) biasa disebut juga dengan informasi non-spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, dan lain-lain.

1. Data Vektor

Data vektor adalah data yang direpresentasikan sebagai suatu mosaik berupa garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus.
Kegunaan Data Vektor untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

2. Data Ruster

Data raster adalah data yang dihasilkan dari penginderaan jauh. Data Raster sering disebut juga dengan sel grid. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.

Jadi kesimpulannya Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya. Kelemahan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Data_spasial
https://www.geologinesia.com/2016/01/jenis-jenis-data-spasial-sig-sistem.html