Minggu, 15 Desember 2019

Sekilas Tentang Ant Colony

Hasil gambar untuk Metode Ant Colony

Ant  Colony  Optimization  (ACO) diadopsi  dari  perilaku  koloni  semut  yang  dikenal sebagai system semut. Secara alamiah  koloni semut  mampu  menemukan rute terpendek  dalam perjalanan dari sarang  menuju ke sumber  makanan dankembali lagi, pada saat semut berjalan, semut  meninggalkan sebuah informasi  yang disebut pheromone, di tempat yang  dilaluinya dan menandai  rute  tersebut. Pheromonedigunakan  sebagai  komunikasi  antar  semut  pada  saat membangun rute.

Langkah-langkah membangun solusi dengan kombinasi metode ACO:

1. Inisialisasi parameter yang dimiliki ACO :a.Intensitas pheromone(τij). b.Tetapan siklus semut (q0). c.Tetapan pengendali intensitas visibilitas (β), nilai β ≥ 0. d.Tetapan pengendali pheromone(α), nilai α ≥ 0. e.Jumlah ants(m). f.Tetapan penguapan pheromone(ρ), nilai ρ harus > 0 dan < 1.  g.Jumlah siklus maksimum (NCmax).
2. Memberikan nilai bobot (w) untuk jarak, tikungan, lubang, kepadatan.
3. Menghitung visibilitas antar node dengan SAW
4. Mentukan  node  selanjutnya  yang  akan  dituju,  ulangi  proses  sampai  node tujuan  tercapai. Dengan menggunakan persamaan (3)atau persamaan (4) dapat ditentukan node mana yang akan dituju yaitu dengan :a.Jika  q  ≤  q0  maka  pemilihan  node  (aturan  transisi)  yang  akan  dituju  menggunakan persamaan (3.)b.Jika  q  >  q0  maka  pemilihan  node  yang  akan  dituju  (aturan  transisi)  menggunakan persamaan (4)
5. Apabila  telah  memilih  node  yang  dituju,  node  tersebut  disimpan  ke  dalam  tabu  list  untuk menyatakan bahwa node tersebut telah menjadi bagian dari membangun solusi. Setelah itu intensitaspheromonedi   sisi   tersebut   diubah   dengan   menggunakan   persamaan   (5).Perubahan pheromonetersebut  dinamakan  perubahan pheromonelocal.  Aturan  transissi kembali dilakukan sampai node tujuan tercapai.
6. Apabila  node  tujuan  telah  dicapai,  panjang  rute,  banyaknya  lubang, banyaknya  tikungan dan kepadatan dari masing-masing ants akan dilakukan perangkingan dengan metode SAW untuk mencari path yang terbaik
7. Pembaruan pheromonepada   node-node   yang   termuat   dalam   path   terbaik   tersebut menggunakan persamaan (6). Perubahan pheromoneini dinamakan perubahan pheromoneglobal.
8. Pengosongan tabu list, tabu list perlu dikosongkan untuk diisi lagi dengan urutan node yang baru. Algoritma diulang lagi dari langkah 2 dengan harga parameter intensitas pheromoneyang sudah di perbarui.
9. Setelah semua proses telah diuji (jumlah siklus maksimum sudah terpenuhi) maka akan di dapatkan path terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar